Runtext

Ikadi Cabang Kapuas

Jumat, 22 Oktober 2010

Istiqomah, Assa’adah,

1. Istiqomah.

Keimanan seseorang muslim yang mencakupi tiga unsur di atas mesti selalu dipelihara dan dijaga dengan sikap istiqomah.  Istiqomah adalah konsisten, tetap dan teguh.  Tetap pada pendirian, tidak berubah dan tahan uji.  Sikap istiqomah akan melahirkan tiga hal yang merupakan ciri orang-orang beriman sempurna, yaitu:
   Syaja’ah (keberanian) muncul karena keyakinan sebagai hamba Allah yang selalu dibela dan didukung Allah. Tidak takut menghadapi tantangan hidup, siap berjuang untuk tegaknya yang haq (benar).  Keberanian juga bersumber kepada keyakinan terhadap qadha dan qadar Allah yang pasti.  Tidak takut pada kematian karena kematian di jalan Allah merupakan anugerah yang selalu dirindukannya.
         Ithmi’nan (ketenangan) berasal dari keyakinan terhadap perlindungan Allah yang memelihara orang-orang mukmin secara lahir dan batin. Dengan senantiasa ingat pada Allah dan selalu berpanduan kepada petunjuk-Nya (kitabullah dan sunnah), maka ketenangan akan selalu hidup di dalam hatinya.
         Tafa’ul (optimis), meyakini bahawa masa depan adalah milik orang-orang yang beriman.  Kemenangan ummat Islam dan kehancuran kaum kufar sudah pasti.  Mukmin menyadari bahawa amal perbuatan yang dilakukannya tidak akan sia-sia, melainkan pasti dibalas Allah dengan pembalasan yang sempurna.

Selasa, 12 Oktober 2010

Memahami Nama dan Sifat Allah

Kajian Tafsir 
Oleh : Ustad Suryani
Sumber: Muslimah
Tauhid asma dan sifat adalah pengakuan seorang hamba tentang nama-nama Allah yang telah Allah tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya ataupun sunnah Nabi-Nya tanpa melakukan empat hal berikut:

1. Penyimpangan (tahrif),yaitu merubah atau mengganti makna dari apa yang telah Allah tetapkan untuk diri-Nya dan yang ditetapkan oleh Rasul-Nya.
Misalnya:
Sifat marah Allah diganti maknanya menjadi keinginan untuk menghukum, sifat istiwa Allah diselewengkan menjadi istaula (menguasai).
2.Penolakan (ta’thil), yYaitu meniadakan nama dan sifat yang telah Allah tetapkan, baik sebagiannya ataupun seluruhnya. Misalnya membatasi sifat Allah hanya bebeberapa sifat saja dan menolak sifat lainnya karena (mereka katakan) akan menyerupakan Allah dengan makhluk. Padahal penetapan sifat Allah tidak berarti menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya.
3.Membahas bagaimana bentuk nama dan sifat Allah (takyif), yaitu membatasi bagaimanakah sifat dan nama yang dimiliki oleh Allah. Padahal hal ini tidak mungkin. Untuk mengetahui bentuk dan hakekat dari sebuah sifat, dapat diketahui dari tiga hal:


Kamis, 07 Oktober 2010

Indahnya Islam, Manisnya Iman

Mabit 2 Oktober 2010

Disampaikan Oleh : Nurman

Seandainya kita mau jujur pada diri kita sendiri, sampai saat ini sudah berapa lama kita menjadi seorang muslim? sudah berapa banyak amal ibadah yang kita kerjakan? akan tetapi pernahkah kita merasakan kenikmatan dan kemanisan yang hakiki sewaktu kita melaksanakan ibadah tersebut?
Maka kalau hakikat ini belum kita rasakan, berarti ada sesuatu yang kurang dalam iman kita, ada sesuatu yang perlu dikoreksi dalam keislaman kita. Karena manisnya iman dan indahnya Islam itu bukan sekedar teori belaka, tapi benar-benar merupakan kenyataan hakiki yang dirasakan oleh orang yang memiliki keimanan dan ketaatan yang kuat kepada Allah ?, yang wujudnya berupa kebahagian dan ketenangan hidup di dunia, serta perasaan gembira dan senang ketika beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah ?.
Dan ini merupakan balasan kebaikan yang Allah ? segerakan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan taat kepada-Nya di dunia, sebelum nantinya di akhirat mereka akan mendapatkan balasan yang lebih baik dan sempurna.)